Jakarta - Pernah mempunyai 7 personel di dalam bandnya, kini Soulvibe tinggal diperkuat oleh tiga orang di dalamnya, yakni Bayu Adi (vokal), Ramadhan Handy (bass), dan Caesar Rizal (drum). Namun ketiganya justru merasa nyaman dengan deretan dikala ini.
Ditinggal Adhika Satya Winasis, Adrianto Ario Seto, Iga Massardi, Frans Martatko Filman dan Rizqi Ranadireksa semenjak 2014, mereka menyampaikan belum berminat untuk menambah personel meski tak pula menutup kemungkinan akan hal tersebut.
"Jujur soulvibe tidak menutup kemungkinan untuk menambah (personel). Tapi ternyata tidak semudah itu. Kami ketemu ngobrol, (ternyata) beda frekuensi. Kaprikornus memang nyamannya kami kini ya bertiga dengan additional player yang orangnya sudah firm ada 4 orang," terang Handy pada detikHOT.
Kini Soulvibe tengah menggarap album kelimanya. Bila album tersebut rampung, album itu akan menjadi yang kedua dalam deretan bertiga. Sebab sebelumnya ketiganya telah merilis 'Bersinar' (2016) dengan personel yang sekarang.
Merasa sanggup menyiasati kekosongan dengan additional player, bukan berarti tak ada penyesuaian dikala mereka ditinggal para personel terdahulunya.
Mereka mengaku tetap sempat beradaptasi, hanya saja mereka tidak menemui kesulitan yang berarti ketika melakukannya.
"Mungkin kerasa alasannya ialah dulu vokalnya ada dua, kini mau nggak mau jadi satu vokal. Tapi ternyata seiring berjalannya waktu, sekitar dua atau tiga panggung kami makin nyari solusi, ya alhamdulillah sih solved aja. Itu ialah hal yang butuh penyesuaian saja," dongeng Bayu.
Baca juga: Soulvibe Kembali ke Akar di Lagu Baru |
Diakui mereka, dengan lebih sedikit 'kepala' dalam satu band, mereka kini lebih lancar berkomunikasi antar satu sama lain. Ditambah lagi, mereka sanggup jadi lebih bebas mengeksplorasi musik sebagaimana yang mereka inginkan alasannya ialah tak lagi harus berkompromi dengan banyak pihak.
"Mungkin kemudahannya di kami alasannya ialah bertiga jadi step komunikasinya juga lebih pendek. Itu komunikasinya sanggup lebih cepat," tutur Bayu.
"Secara proses kreatif ya nggak juga (ada masalah), malahan eksplorasinya lebih banyak. Ya paling alasannya ialah waktu itu (kehilangan peresonel) kami sudah usang (nge-band bersama), jadi ada yah sedih," tambah Handy.