23 Lukisan Kaum Mata Kancing Menginvasi Kopikalyan

23 Lukisan Kaum Mata Kancing Menginvasi KopikalyanFoto: Karya I Putut Adi Suanjaya / Tia Agnes

Jakarta - Bagi Anda pencinta kopi, nongkrong di Kopikalyan menjadi rutinitas di simpulan pekan bersama teman. Sebanyak 23 lukisan di atas kanvas menginvasi Kopikalyan yang berada di tempat Cikajang, Kebayoran Baru sampai 9 Februari mendatang.

Lukisan-lukisan bermata kancing ciptaan perupa muda I Putu Adi Suanjaya atau dekat disapa Kencut itu berada di setiap sudut kedai kopi. Di bab depan, boneka setinggi anak kecil sudah menyapa pengunjung. Tembok kedai kopi pun tampak berbeda dengan dominasi warna pink.

Di seberangnya ada lukisan awal eksplorasi Kencut yang dinamakannya dengan seri 'Kelahiran'. Lukisan lainnya yang berseri 'eksplorasi' dan 'repetisi' pun menambah semarak. Lukisan 'Life is About Challenge' berlatar warna merah tampak menonjol di dinding tersebut.

Kurator bazar Ary Indra menuturkan jikalau biasanya warna dinding yang dirancang arsitek bersifat warna hitam maupun putih, kali ini ia ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda. "Tagline tembok bazar ini long live pink, warna pink yang selalu salah diartikan oleh banyak orang," ungkapnya sembari tertawa.

23 Lukisan 'Kaum Mata Kancing' Menginvasi KopikalyanFoto: Karya I Putut Adi Suanjaya / Tia Agnes


Lukisan-lukisan Kencut mempunyai benang merah satu sama lain. Lulusan Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, berdasarkan Ari, menciptakan lukisan yang gampang dicerna oleh pencinta seni.

"Lukisannya satie dan yang melihatnya lebih muda. Audience di kedai kopi ini belum dewasa millenial yang pakai gawai, kenapa tidak menaqarkan sesuatu hal yang berbeda. Ini jadi satu penawaran untuk melihat seni dengan cara yang berbeda, augemented reality experience," lanjutnya lagi.

Di karya-karya Kencut, ia menampilkan adegan-adegan manusiawi yang menyiratkan pertemanan, permusuhan, kebencian, rasa suka, dan segala tugas manusia. Adegan tersebut dibuatnya dengan mereplika melalui sosok boneka bermata kancing.

"Manusia yang terkotori ketika mengarungi takdir hidup, bahwasanya ialah makhluk suci yang pernah terlahir tanpa dosa. Mata ialah jendela jiwa yang terkadang justru menjebak," tukas Ari.

Pameran tunggal Kencut berlangsung mulai malam ini sampai 9 Februari 2018 di Kopikalyan, Jakarta Selatan.